Sunday, September 22, 2013

LAUTAN BELERANG TELAGA BODAS

          Menyebut Dodol banyak orang langsung mengingat akan sebuah kota yang bernama Garut. Dikota kecil ini ternyata banyak menyimpan tempat-tempat yang keren banget untuk dikunjungi. Selain Kampung Sampireun atau Kawah Kamojang yang lebih dulu terkenal, Garut juga memiliki sebuah lautan belerang berwarna biru nan indah yang terkenal dengan nama TELAGA BODAS.

          Perjalan saya kali ini di temani oleh mama. Tetapi karena track menuju telaga lumayan melelahkan, mama terpaksa memunggu saya diparkiran sambil menikmati teh hangat sambil berbincang dengan ibu sang penjual teh. Akhirnya... bersama a' oleh saya diantar menuju Telaga dengan tracking selama 15 menit. 

Pintu Utama Telaga Bodas

pintu utama Telaga Bodas
        Karena datang terlalu pagi, dan tidak ada penjaga loket, alhamdulillah saya terbebas dari biaya restribusi. Horeee.... Menurut penjual setempat, biasanya pengunjung hanya dikenai Rp 5000 untuk dua orang beserta parkir motornya. Murah bangeeettt.... Sebenarnya sebelum adanya peraturan baru, kendaraan yang datang kesini diizinkan masuk hingga ke bibir telaga. Tetapi karena untuk menjaga kelestarian alam sekitar telaga, semua kendaraan hanya boleh masuk sampai didepan pagar ini.

Track Telaga Bodas 



        Track menuju Telaga Bodas tidak seterjal yang saya kira. Dan setelah sampai, ternyata telaga ini lebih indah dari yang saya bayangkan. Air nya biru muda, dan dikelilingi bukit bukit hijau yang benar-benar membuat saya berdecak kagum oleh salah satu ciptaan Tuhan yang satu ini.





       
           Apabila mau menikmati keindahan Telaga Bodas lebih lama, kalian juga boleh kok untuk bermalam dan berkemah disini. Tapi jangan lupa ya... bawa perbekalan air yang banyak. Karena air yang ada di Telaga ini mengandung blerang, yang artinya gak bisa kita konsumsi.

          Selain itu, kamu kamu juga bisa berendam di air blerang yang hangat ini. Eitssss.. bukan di Telaga ini yaa... Tapi disebrangnya !! Disana sudah disiapkan beberapa kolam yang memang khusus dibuat untuk kalian yang mau main air yang katanya bisa menghilangkan segala macam penyakit kulit.


Semak belukar menuju kolam air hangat 




         
         Saran dari saya, kalau mau kesini lebih baik sebelum jam 11.00, selain bakalan rame banget sama pengunjung, jam segitu matahari serasa pas diatas kepala. Dan jangan kira matahari terik ini bakal bikin kita gerah. Lokasi Telaga Bodas ini bisa di bilang diatas gunung yaaa... jadi jangan mikir cuaca disini ga dingin. Kalau udah merasa dingin, buru-buru ya berendam... :p

          Pulang dari sini, saya melihat Gunung Sadahurip atau gunung piramid yang belum lama ini lagi sering didibicarakan di Televisi. Gak pake basa basi saya langsung nyuruh a' oleh ( kenalan saya orang Garut asli ) untuk berhenti sebentar.

Gunung Piramida ( Gunung Sadahurip )



         Lokasi Telaga Bodas ini tepatnya di daerah Wanaraja. Kalau buat akses menuju kesini dengan angkutan umum, saya kurang tau. Karena dari awal saya turun bus di daerah Bandrek ( jalan menuju Tasikmalaya setelah nagrek ) saya dijemput oleh beberapa kenalan saya disana dan diantar menggunakan motor pribadi milik mereka.





        Oke segitu aja cerita perjalanan saya kali ini... sampai ketemu dicerita perjalanan selanjutnya :D
       
        @nindygajah



Friday, July 12, 2013

Keheningan Pura Parayangan Agung Jagatkartta & Pesona Air Terjun Curug Nangka

Bogor, sebuah kota kecil yang berada tidak jauh dari Jakarta. Hanya menghabiskan -/+ 2jam untuk menuju kota yang sekarang memiliki julukan baru sebagai kota seribu angkot. Kali ini saya bersama sepupu saya berencana menghabiskan waktu seharian di kota yang memiliki curah hujan cukup tinggi ini. Tujuan pertama adalah Pura Parayangan Agung Jagatkartta dan dilanjut ke Curug Nangka yang lokasinya saling berdekatan.


Waiting for Sunrise at Istana Bogor 


Pura Parahyangan Agung Jagatkartta adalah pura terbesar di Pulau Jawa yang leteaknya berada di lereng Gunung Salak tepatnya di daerah Ciapus. Aksesnya sangat mudah, ada banyak angkutan umum yang bisa kita pakai untuk menuuju pura ini. Jalanan menuju pura juga sangat bagus, ditambah suasana pegunungan dan udara yang sangat sejuk yang setia menemani perjalanan kita.








Pintu Utama Pura 






Sampai dipura kita harus melakukan izin terlebih dahulu untuk bisa masuk ke dalam dan tidak ada pungutan biaya sama sekali. Hal penting yang harus dilakukan adalah kita harus menjaga kesucian tempat beribadah para umat Hindu ini dengan melepas alas kaki kita sebelum masuk lebih dalam.











Berfoto bersama Sulinggih, semacam pendeta atau uztad untuk para umat Hindu. 








Pengunjung hanya di bolehkan mendatangi pura hanya pada bagian luar. Dan ketiga gerbang yang berbentuk candi tersebut yang memisakan pura bagian luar dengan yang dalam. Pintu yang berada di tengah itu bernama Kori Agung. Yang hanya di buka pada saat upacara adat seperti Galungan (12 Mei), Piodalan ( yang beratikan ulang tahun dalam bahasa Bali yang biasa diselenggarakan setiap 12 Agustus ), atau pada saat Sulinggih datang dari pura lain yang ingin mengambil air suci dalam upacara Piodolan.




Patung Ganesha terletak di tengah pura 






Destinasi kedua kami adalah Curug Nangka. Curug Nangka hanya berjarak kurang lebih 500m dari pura. Curug Nangka berlokasi sama dengan Pura Parahyang Agung Jagatkartta. Aliran Curug bersumber langsung dari gunung Salak. Didalam area Curug Nangka ini masih terdapat dua curug lainnya. Yaitu Curug Daun dan Curug Kawung. Selain objek wisata berupa air terjun, dikawasan ini banyak sekali di jumpai kera - kera liar yang kerap kali berani menghampiri untuk mengambil barang - barang pengunjung. Untuk masuk kelokasi Curug Nangka pengunjung dikenai dua kali dana restribusi. Curug Nangka memiliki tinggi kurang lebih 10m - 20m. Dari lokasi parkir hanya berjarak kurang lebih 500m - 600m atau 10 - 20 menit tracking.


Track setelah loket retribbusi 




Camping Ground,  untuk kalian yang benar benar ingin menikmati suasana malam di alam bebas



Curug Nangka 

Curug Nangka

Curug Nangka

 Curug Daun letaknya agak ke atas dan harus menyusuri jalan berbatu yang kondisinya naik turun. Jarak dari Curug Nangka hanya berkisar 300m - 400m. Curug ini memiliki tinggi yang lebih rendah dibandingkan Curug Nangka. Hanya berkisar kurang lebih 6m namun memiliki aliran air yang lebih deras.

Curug Daun 

Curug Daun 




Sedangkan Curug Kawung terletak dibagian hulu Curug Nangka. Akses menuju Curug Nangka cukup terjal dengan kondisi jalan yang naik turun dengan jarak 1 km dari Curuk Daun. Tinggi Curug Kawung sekitar 25m - 30m. Tetapi Curug Kawung memiliki aliran air paling sedikit dibandingan kedua curug sebelumnya.

Curug Kawung 

Curug Kawung 
Ketiga curug ini berada di kaki Gunung Salak pada ketinggian sekitar 750 m dpl dengan curah hujan 4000mm/tahun dengan suhu udara 20-22 C. 


RUTE ANGKOT & ESTIMASI BIAYA :

Dari : Terminal Baranangsiang Bogor 
Angkot 13 jurusan Bantar Kemang - Ramayana 
Angkot 06 jurusan Ciheuleut - Ramayana 
TURUN DI BTM ( Bogor Trade Mall) 
Rp 8000 (PP)

Angkot 03 Ramayana - Ciapus ( Yang ada tanda SBR atau tanya lewat pura atau tidak )
 Rp 10000 (PP)


Dari : Stasiun Bogor
Angkot 02 jurusan terminal bubulak - Sukasari 
(TURUN DI BTM ) 
Rp 8000 (PP)

Angkot 03 jurusan Ramayana - Ciapus ( Yang ada tanda SBR atau tanya lewat pura atau tidak )
 Rp 10000 (PP)

Tiket masuk Curug Nangka = Rp 2500 / orang 
Tiket Pemda = Rp 5000 / orang 
Parkir Motor =  Rp 3000
Parkir Mobil = Rp 5000


NB :
Disarankan untuk yang ingin mengunjungi pura tidak datang dibawah jam 11.00 siang. Karena dibawah jam tersebut banyak orang yang datang untuk beribadah dan tidak di buka untuk umum. 








Saturday, May 4, 2013

Ekspedisi Gunung Padang, Cianjur

Bermodalkan tas ransel serta duit yang pas pasan The Kacamata Packer nekat mengunjungi situs megalitikum tertua didunia yang terletak di Cianjur Jawa Barat. Sabtu 27 April 2013 pukul 11.00 WIB, gue, thia, mbie, dan gabo sepakat ngumpul di Terminal Kampung Rambutan. Perjalanan kita menghabiskan waktu kurang lebih empat jam. 

Berangkat pukul 16.00 WIB menuju cianjur dengan bus Marita, 19.40 WIB kita sampai di Cianjur tepatnya kita turun di Jebrot. Sampai di jabrot kita melanjutkan perjalanan ke Warung Kondang. Disini lokasi terdekat menuju Gunung Padang. Niat mau tidur penginapan malah tidur di mesjid. Ternyata disini ga ada penginapan sama sekali. Penginapan hanya ada di daerah sekitar Cianjur. Karena sudah larut malam kita ga berani balik lagi ke Cianjur buat cari penginapan. Muka melas, cengar cengir, sok sok ramah jadi modal kita buat ngomong ke marbot buat minta izin stay di mesjid. 

The Kacamata Packer 

GABO

MBIE

ME

THIA

Dengan ber-alarm-kan adzan subuh kita semua sholat dan siap-siap menuju destinasi pertama kita yaitu Gunung Padang yang terdapat punden berundak bekas peninggalan Megatilikum yang menurut para peneliti merupakan situs tertua didunia.

Rejeki orang sabar, kita semua dapat tumpangan gratis mobil bak sayur untuk menuju Gunung Padang. Kebutalan sang supir ingin pulang kerumahnya didaerah dekat sana sepaulangnya dari pasar mengantar sayur. Dari warung kondang ini akses menuju Gunung Padang sekitar 25km. Dengan angkot bernomer 43 yang disambung dengan ojek menuju kaki gunung menghabiskan waktu tempuh kira-kira dua jam dengan kondisi jalanan yang sangat buruk.

Gerbang Gunung Padang


Gerbang Gunung Padang 

Sarapan dulu sebelum tracking 


Loket restribusi 


Untuk menuju teras pertama kita mesti tracking selama kurang lebih 10 menit. Digunung Padang ini ada dua track yang tersedia. Sebelah kiri memili track yang lebih terjal dengan anak tangga -/+ 390, dan yang sebelah kanan lebih landai dengan -/+ 700 anak tangga. Dan untuk menuju ke situs yang berada di Gunung Padang ini kita mesti di dampingi oleh seorang guide. Selain memandu dan memberikan informasi, guide diamanatkan oleh dinas pariwisata setempat untuk mengawasi para wisatawan wisatawan yang tidak bertanggung jawab. Yang ditakuti merusak, mengambil atau memindahkan letak batu yang berada di teras Gunung Padang tersebut.





Add caption





Batu Gong 


Batu Gamelan








Abah Anom sang guide



Abah Anom 




info tentang Gunung Padang secara lengkap bisa baca disini :

http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Gunung_Padang



Destinasi kedua kita adalah Stasiun Lampegan, Stasiun ini sudah tidak dipakai sekitar dua tahun yang lalu. Stasiun ini menghubungkan Cianjur dengan Bandung atau Sukabumi. Stasiun Lampegan sendiri terletak 3km sebelum menuju Gunung Padang. Disarankan untuk foto foto di stasiun ini setelah dari Gunung Padang. Karena semakin siang Gunung Padang semakin ramai pengunjung. 









Destinasi ketiga kita adalah curug Cikondang, namun karena letak curug yang dekat dengan tambang emas membuat air disekitar curug tercemar dan terkontaminasi mercuri. Sayang didestinasi ketiga ini tidak dapat kita kunjungi. 



Estimasi Biaya :


  • Kp.Rambutan - Cianjur : Rp 50.000 pp
  • Cianjur - Warung Kondang : Rp 6.000 pp
  • Warung Kondang - Gunung Padang ( Angkot 3.000 + Ojeg 30.000 ) : Rp 66.000 pp
  • Restribusi : Rp 2.000
  • Guide : Rp 20.000 / Rp 5.000 per orang ( seikhlasnya ) 


Total : Rp 139.000

NB :
Karena ojeg disana terbatas dan mahal, alternatif lain adalah dengan mencharter angkot dari warung kondang apabila membawa rombongan. Ongkos menyewa angkot sekita Rp 150.000 - Rp 200.000 seharian. Untuk tempat penginapan hanya ada didaaerah Cianjur ( Jebrot ). Tidak ada penginapan di daerah Warung Kondang. 




HAVE FUN ! :) 


@nindygajah @thiianonong @mbycekiing @adryangolan :
  • Thank's to Allah SWT yang udah ngasih kesehatan dan kesempatan untuk melihat salah satu ciptaanNya
  • Thank's to @revikans dan @RyanNangtjik untuk informasinya
  • Thank's to Marbot mesji Abah ........ ( lupa namanya )
  • Thank's to aa' mobil bak sayur ( ga kenalan ) 
  • Thank's to wikipedia.org untuk infomasinya